Bukittinggi - -Pemerintah telah memutuskan Idul Adha jatuh pada Minggu 10 Zulhijjah 1443 atau 10 Juli 2022. Sebelumnya, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menentukan 10 Zulhijah jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022.
Wakil Walikota Bukitttinggi Marfendi meminta masyarakat saling menghormati terkait perbedaan waktu pelaksanaan shalat Idul Adha di Indonesia.
Saat diwawancarai oleh sejumlah awak media di Belakang Balok saat gelar Open House di rumah Wawako, pada Minggu (10/07) pagi ia menyampaikan yang penting tujuan kita adalah beribadah walaupun berbeda standar penilaian.
"Kalau sampai nanti akan tetap berbeda standar penilaian maka insya Allah minimal sekali 4 tahun kita pasti berbeda, untuk Muhammadiyah adalah berlandaskan hisab artinya seandainya sudah terlihat bulan itu 2 derajat itu berarti kita boleh berpuasa,
"Perbedaan penetapan Idul Adha dianggap merupakan hal biasa. Bahkan, itu bukan yang pertama kali terjadi, " tutur Wawako.
Terhadap perbedaan.ia menghimbau untuk melaksanakan Shalat Idul Adha sesuai keyakinan masing-masing dan tetap menjaga kebersamaan dan ukhuwah sesama anak bangsa. Selalu hidup rukun dan damai.(LindaFang).
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|