BUKITTINGGI--Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bukittinggi mengadakan acara" Opening dan Stadium General Senior Course Tingkat Nasional" dalam tema "Merawat Spirit Perkaderan HMI" di Pendopo Rumah Dinas Walikota Bukittinggi, jalan belakang balok, pada Selasa 11Januari 2022.
Pada kegiatan tersebut dihadiri Walikota Erman Safar, SH, Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial., S.iP, Presidium KAHMI Sumbar / Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS., S.Ag.M.Si, Bundo Kanduang, Porlres dan Kodim 0304, Rektor Universitas Muhammad Natsir, jajaran ASN, dan para penerus generasi bangsa yakni HMI.
Hal ini disampaikan Walikota Bukittinggi Erman Safar, bahwa untuk kader-kader HMI, atau alumni HMI cukup sampai LK 1 saja.
"LK1 sudah banyak mengantarkan menjadi kepala daerah, jadi gubernur, ketua DPRD bupati /wakil bupati, apalagi jika sudah jadi LK2 nanti akan akan meningkat menjadi pemimpin partai atau melakukan negoisasi - negosiasi untuk kelompok yang besar, " ucap Wako Erman.
Baca juga:
54 Capaska Bukittinggi Latihan Tantingan
|
Itulah keilmuan atau warna HMI atau karakter HMI, dan Badan Pengelola Latihan (BPL), merupakan jantungnya pengkaderan HMI bisa diaktualisasikan kedepannya di masing masing cabang HMI.
Badan Pengelola Latihan (BPL) merupakan salah satu Badan Khusus yang dimiliki HMI BPL memiliki fungsi dalam masalah kaderisasi HMI, setiap anggota BPL diwajibkan untuk mengikuti training Instruktur, Senior Course maupun Training Instruktur, secara kelembagaan BPL berada di Tingkat Cabang, Koordinator Wilayah dan Pengurus Besar.
Ditambahkan Wako, Negara ini percaya dengan kualitas kader HMI jadi untuk peserta hari ini yang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh cabang kota Bukittinggi bahwa ditangan BPL lah awal menanamkan bibit ke HMI an untuk para peserta yang baru masuk /join dengan HMI.
"Jadi perlu secara terus-menerus menerus meningkatkan kualitas diri sendiri memantaskan diri dari senior jadi instruktur dari instruktur jadi pemateri Karena kalau memang tidak tertanamkan jiwa ke HMI yang sudah dibangun bertahun-tahun ini akan memudarkan ke HMI an, " ulas Wako.
BPL merupakan jantungnya pengkaderan HMI bisa diaktualisasikan kedepannya di masing masing cabang HMI.
"Kader kader HMI jangan salah saat ini sudah masuk ke desa desa dalam berkiprah jika dibandingkan dulu peran HMI belum masif dilihat dan untuk itu peran HMi disiapkan menjadi senior KAHMI bahkan HMI tidak pernah absen mengurus negara dari Menteri hingga ke level ASN bahkan untuk euforia golongan sudah hikang, "ungkap erman.
Majunya teknologi dan sistem pendidkan membuat mental kehilangan karakter maka untuk sistem pengkaderan harus membuat pola baru bahkan dalam LK 1 pengkaderan dipaksa dan itu belum ada dengan pengkaderan lainnya dan itu hanya ada di HMI dan jangan menjadi pencundang.
Dalam hal yang bersamaan, Presium KAHMI Sumbar Sabar AS akui kader HMI dilalui melalui penderitaan bukan secara instan bukan sebagai organisasi massa dilihat kuantitas namun kualitas, jika itu bisa diwujudkan maka HMI eksistensinya akan terjaga.
"Saya rasa harus disesuaikan dengan perkembangan zaman Sari lagi bahwa itu adalah seseorang yang secara sadar diri kepemimpinan umat dan bangsa di masa depan, bukan sebagai pengikut tetapi sebagai leader bagi setiap komunitas menjadi motivasi seorang kreator dan lain sebagainya, " terang Sabar.(Linda Sari)