Polisi Mengamankan Sepeda Motor Pelaku Penipuan Sapi Kurban Ditemukan di Tanah Datar

BUKITTINGGI – Polisi Mengamankan sepeda motor diduga milik Aldi pelaku penipuan sapi kurban di Tanah Datar.

Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Rita Suryati, membenarkan kendaraan yang ditemukan adalah milik ALD yang dilaporkan.

Baca juga: Ilham Bintang: Astaghfirullah, Negara Kalah Lawan Mafia

“Sepeda motor BA 5971 LJ diduga milik Aldi. Referensi ini semakin meningkatkan pencarian, ” kata Rita, Rabu (13/7).

Ia mengatakan, sepeda motor jenis spin pertama kali ditemukan pada Jumat (8/7) oleh warga di belakang ATM di Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tana Datar.

Baca juga: Heintje G. Mandagi: Legalisasi 'Law As a Tool of Crime' di Penangkapan Wilson Lalengke

Dengan adanya laporan tersebut, maka tim gabungan yang sebelumnya telah menyebarkan foto-foto pelaku beserta kendaraannya ke berbagai kantor polisi.

“Tim sedang menggali informasi sebanyak-banyaknya di lokasi kendaraan yang dilaporkan dan mencari lebih banyak bukti. Penyelidikan akan lebih diperkuat, ” kata Rita.

Baca juga: Manager PT. Inanta Bhakti Utama Tempuh Jalur Hukum Gugat Pemko Bukittinggi.

Sebelumnya, Aldi dilaporkan ke polisi diduga melakukan penipuan sapi kurban di sejumlah masjid dan mushala.

Ketiga masjid dan musalla itu diantaranya di musalla yang berlokasi di RT O7 RW I Kelurahan Cimpago Ipuah. di kelurahan itu terdapat 4 ekor sapi dan satu ekor kambing yang dipesan pengurus musalla itu ke penyedia sapi bernama Aldi, namun hingga minggu siang sapi yang dipesan tidak kunjung datang.

Baca juga: Kalah Praperadilan, Polda Sumbar Akan Lanjutkan Penyidikan Perkara Penganiayaan Yang Menimpa Pemohon

Akibat peristiwa itu pengurus musala mengalami kerugian sekitar Rp 104 juta dengan rincian satu orang peserta kurban dengan nilai Rp2, 8 juta.

Sedangkan di masjid atau musalla At Taufiq terdapat dua ekor sapi yang tidak kunjung diantarkan oleh penyedia sapi yang sama.

Baca juga: 5 Oknum Polisi Diduga Bekingi Tempat Maksiat, Kapolda Sumbar Murka

Meskipun sapinya tidak datang tapi di lokasi itu tetap dilaksanakan penyembelihan hewan kurban karena pengurusnya dengan cara beriyur langsung membeli hewan kurban.

Akibat kejadian itu pengurus musallah atau Masjid At Taufiq itu mengalami kerugian sekitar Rp 38 juta. (**)